MAKALAH
“RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN”
Dosen :
Dr. Indrati Kusumaningrum, M. Pd
Disusun Oleh :
Dewi Permata Sari
NIM : 1303908
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul “Rancangan Media Pembelajaran. Ini bertujuan untuk
melengkapai tugas mata kuliah Media Pembelajaran. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembina mata kuliah DR. Idrati Kusumaningrum, M.Pd
atas bimbingan dan tugas yang diberikan, sehingga bermanfaat dan menambah
wawasan penulis, khususnya tentang merancang media pembelajaran.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pembaca mengenai perancangan media pembelajaran. Penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Padang, 10 Mei 2014
Dewi Permata Sari
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran
merupakan
sebuah proses menuju tercapainya
tujuan pendidikan. Dalam hal ini, proses pembelajaran sangatlah
menentukan hendak kemana anak didik itu akan dibawa. Berbagai macam model
pembelajaranpun dilaksanakan untuk meraih tujuan yang ideal. Karena proses
pembelajaran merupakan bagian yang integral dari pendidikan.
Akan
menjadi sebuah kesulitan bagi guru apabila kurang memahami teori pembelajaran
dan penggunaan media, proses belajar mengajar yang dilakukan tidak sesuai
dengan harapan. Disinilah sejatinya peran seorang pendidik untuk memilih
peran-peran penting yang sekiranya akan ketika mengajar didepan peserta didik.
Dalam
dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media Pembelajaran
digunakan sebagai bahan ajar dalam rangka memudahkan siswa – siswi dalam
menangkap materi peajaran. Hal ini tentu membutuhkan sebuah keuletan seorang
pengajar / guru dalam membimbing murid di dalam kelas, supaya siswa lebih mudah
untuk cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan - permasalahan dalam proses
belajar mengajar. Proses pembelajaran dapat berjalan baik jika didukung oleh
berbagai komponen pembelajaran yang berjalan sinegis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satu komponen pembelajaran yaitu media pembelajaran.
Dalam
Kegiatan Belajar mengajar di dalam kelas, setiap siswa tentu memiliki
intelegensi yang berbeda – beda baik laki – laki maupun perempuan, itulah
sebabnya mengapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses
pembelajaran.
Keberhasilan
penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dengan
baik. Media yang dapat mengubah perilaku siswa (behaviour change) dan
meningkatkan hasil belajar siswa tertentu, tidak dapat berlangsung secara
spontanitas, namun diperlukan analisis yang komprehensif dengan memperhatikan
berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.
Aspek-aspek
tersebut diantaranya tujuan, kondisi siswa, fasilitas pendukung, waktu yang
tersedia dan kemampuan guru untuk menggunakannya dengan tepat. Semua aspek
tersebut perlu dituangkan dalam sebuah perencanaan pembuatan media.
Berdasarkan
uraian di atas maka dalam tulisan ini dimaksud dengan interaksi dalam proses
pembelajaran adalah hubungan timbal balik antara guru dan siswa sehingga
mendapatkan suasana yang kondusif dalam upaya memajukan suatu proses
pembelajaran.
Sedangkan belajar merupakan proses memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap. Gagne (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman.
Sedangkan belajar merupakan proses memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap. Gagne (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman.
Menurut
Gagne dalam Yamin, 2005: 17, belajar merupakan kegiatan yang kompleks dimana
setelah belajar tidak hanya memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai, akan tetapi siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan
mengembangkan pemikirannya karena belajar merupakan proses kognitif.
Lingkungan
sekitar banyak mempengaruhi sikap dan perilaku masing-masing individu, seperti
pola berfikir, bertindak, berbicara, sikap, gaya bahasa, watak dan lain
sebagainya. Lingkungan pendidikan terdiri dari rumah tangga, sekolah, dan
lingkungan lainnya.
Belajar
adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung
seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar suatu adalah
perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan
tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan
(kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap
(apektif).
Satu hal
yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang
pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan
pembelajarannya. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
(Sadiman,2002:6).
Latuheru (1988:14),
menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna
dan berdaya guna.
Berdasarkan
definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam
memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang
digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar
dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa. Pada kesempatan kali ini saya akan
membahas tentang “Rancangan Media Pembelajaran Matematika”
B. Perumusan
Masalah
Dari Uraian Latar Belakang diatas dapat kita rumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Rancangan Media
Pembelajaran matematika?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media
Pembelajaran
Kata media
berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara
atau pengantar. Association for Education and Comunication Technology ( AECT )
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang digunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi. Gerlach dan Ely (1979) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap. . Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam
proses pembelajaran.
Pembelajaran
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik,
yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang
bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979: 3). Pembelajaran adalah segala upaya
untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah
(facilitated) yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada
diri peserta didik.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan
efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.
Secara
khusus, media pembelajaran pendidikan agama Islam adalah alat, metode, dan
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran pendidikan agama
islam di sekolah.
Kalau kita
perhatikan perkembangan media pembelajaran ini pada mulanya hanya dianggap
sebagai alat bantu mengajar bagi seorang guru. Alat bantu yang dipakai adalah
alat bantu visual yaitu berupa gambar, model, objek dan media lain yang dapat
memberikan pengalaman konkret dan motivasi belajar sehingga dapat mempertinggi
daya serap dan hasil belajar siswa.
B. Mengidentifikasi Pembagian Media-media Pembelajaran
1.
Fungsi Media Pembelajaran
Ada dua
fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media
adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media
sumber belajar.
Kedua fungsi utama tersebut dapat
ditelaah dalam ulasan di bawah ini.
a. Media pembelajaran sebagai alat
bantu dalam pembelajaran.
Tentunya
kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar
menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin
terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai
alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu
yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan
media.
b. Media pembelajaran sebagai sumber
belajar
Sekarang
Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar
peserta didik tersebut berasal.
Sumber
belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media
pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam
memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya
wawasan siswa
2.
Macam-macam Media
Dilihat dari jenisnya, media terbagi
menjadi:
a. Media auditif
Media
yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder, peringan
hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan
pendengaran
b. Media visual
Media
yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan
gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan.
Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu,
dan film kartun.
c. Media audio visual
Media
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunya kemampuan
yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi dalam:
Media ini dibagi dalam:
1) Audio visual murni yaitu baik unsur
suara maupun unsur gambar derasal dari satu sumberseperti video kaset
2) Audio visual tidak murni yaitu unsur
suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya
filmbingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur
suaranya berasal dari tape recorder.
Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya
peningkatan mutu proses kegiatan belajar mengajar. Dalam perkembangannya media
pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar
prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang
muncul terakhir adalah teknologi mikro prosesor yang melahirkan pemakaian komputer
dan kegiatan interaktif.
Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan indra
yang terlibat menurut Rudi Bretz (1997) yaitu ciri utama media pada tiga unsur
pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi
pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis (linergraphic) dan simbol. Di
samping itu dia juga membedakan media siar (transmisi) dan media rekam
(recording), sehingga terdapat 8 klasifikasi media; media audio visual gerak;
media audio visual diam; media audio semi gerak; media visual gerak; media
visual diam; media visual semi gerak; media audio, dan media cetak.
Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan
rangsangan belajar menurut Briggs lebih menekankan pada karakteristik menurut
stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkannya daripada media itu sendiri,
yakni kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas
pembelajaran, bahan dan transmisinya. Di samping itu Briggs mengidentifikasi
macam-macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu;
objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram,
papan tulis, media transparansi, film bingkai, film, televisi dan gambar.
Klasifikasi media pembelajaran berdasarkan fungsi
pembelajaran menurut Gagne ada 7 macam pengelompokan media yaitu; benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak,
film bersuara, dan mesin belajar. Ke tujuh macam pengelompokan media tersebut
kemudian dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkat hierarki
belajar yang dikembangkannya, yaitu: pelontar stimulus dan penarik minat belajar.
Klasifikasi media pembelajaran berdasarkan hierarki
pemanfaatannya menurut Duncan, semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai
semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya dan semakin luas
lingkup penggunaannya. Sebaliknya semakin rendah perangkat media yang digunakan
biaya akan menjadi murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus
dan lingkup sasarannya.
Dengan pengklasifikasian media pembelajaran dapat
diketahui karakteristik media menurut tinjuan ekonomisnya, lingkup sasaran yang
diliput, kemudahan kontrolnya oleh si pemakai dan sebagainya. Juga dapat
dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan,
pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan
tingkat hierarki belajar. Klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan
media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi
pembelajaran. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta
kemampuan dan karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisien serta
efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
C. Dasar-dasar pemilihan media pembelajaran
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang
baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan
perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas
dasar pertimbangan antara lain, ia merasa sudah akrab dengan media itu (papan
tulis atau proyektor transparansi), ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat
menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, misalnya diagram pada
flip chart, atau media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa,
serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam
mencapai tujuan yang telah ia tetapkan.
Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, terdapat
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media :
1. Objektivitas,
berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, media pembelajaran menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang
tinggi.
2. Program
pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya maupun
strukturnya.
3. Sasaran
program, ialah peserta didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui
media pengajaran.
4. Situasi dan
kondisi, meliputi kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan digunakan,
serta peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
5. Kualitas
teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah
memenuhi syarat.
6. Keefektifan
dan efisiensi penggunaan, dengan menggunakan media tersebut informasi
pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, serta waktu, tenaga
dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
guru dalam menggunakan atau memilih media pengajaran untuk mempertinggi
kualitas pengajaran.
1. Guru perlu
memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media
pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan
media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam
proses belajar siswa.
2. Guru
terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran,
terutama media dua dimensi atau media grafis, dan beberapa media tiga dimensi,
dan media proyeksi.
3. Pengetahuan
dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses
pengajaran. Menilai keefektifan media pengajaran penting bagi guru agar ia bisa
menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan atau tidak selalu
diperlukan dalam pengajaran sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai
siswa.
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran
sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Ketepatannya
dengan tujuan pengajaran
2. Dukungan
terhadap isi bahan pelajaran
3. Kemudahan
memperoleh media
4. Keterampilan
guru dalam menggunakannya
5. Tersedia
waktu untuk menggunakannya
6. Sesuai
dengan taraf berpikir siswa.
Profesor Ely
dalam kuliahnya di Fakultas Pasca Sarjana IKIP Malang tahun 1982 mengatakan
bahwa dalam pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya
bahwasanya media merupakan komponen dari sistem instruksional secara
keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui,
faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi pembelajaran,
organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber serta prosedur
penilaiannya juga harus dipertimbangkan.
D. Langkah-langkah dalam Rancangan Media Pengajaran
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam
perencanaan media pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs menyarankan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Merumuskan tujuan pembelajaran
2.
Mengklasifikasikan tujuan berdasarkan domain atau tipe
belajar
3.
Memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan
berlangsung
4.
Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa
5.
Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap
peristiwa dalam pengajaran
6.
Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media
yang dipakai
7.
Menentukan media yang terpilihkan digunakan
8.
Menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut
9.
Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap
peristiwa
10. Menuliskan
script pembicaraan dalam penggunaan media.
Secara umum dapat diperinci langkah-langkah
perencanaan media sebagai berikut:
1. Identifikasi
kebutuhan dan karakteristik siswa.
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang
dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Dalam proses belajar, yang dimaksud
dengan kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap
siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang
mereka miliki sekarang.
2. Merumuskan
tujuan instruksional (Instructional objective) dengan operasional dan khas.
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, tujuan instruksional
harus berorientasi kepada siswa. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang
operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang
dapat diamati atau diukur.
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat
kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Audience adalah menyebutkan sasaran/ audien yang dijadikan sasaran
pembelajaran, Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau
yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung, Condition adalah
menyebutkan kondisi yang bagaimana atau di mana sasaran dapat mendemonstrasikan
kemampuannya atau keterampilannya, Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan
minimal yang diharapkan dapat dicapai.
3. Merumuskan
butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan
atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga
materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari
kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi
dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana
sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkret kepada
yang abstrak.
4. Mengembangkan
alat pengukur keberhasilan.
Alat pengukur keberhasilan ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat
pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes
uji coba dari program media yang dikembangkannya.
5. Menulis
naskah media.
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media
rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun
secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran
itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan
dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.
6. Mengadakan
tes dan revisi.
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektivitas dan
kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program
tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik,
tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak
merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini
tentu saja tidak dikatakan baik.
BAB
III
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP
N 6 Linggo
sari baganti
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (Delapan)
Semester : 2 (Dua)
Standar
Kompetensi : 4.
Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya.
Kompetensi
Dasar : 4.2. Menghitung
keliling dan luas lingkaran.
Alokasi
Waktu : 10 jam pelajaran (5 pertemuan).
A.
Tujuan Pembelajaran
-
Pertemuan Pertama, Kedua, Ketiga, keempat, dan
kelima.
a. Peserta didik dapat menemukan nilai Phi.
b. Peserta didik dapat menentukan rumus keliling
dan luas lingkaran.
c. Peserta didik
dapat menghitung keliling dan luas lingkaran.
Karakter
siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline
)
Rasa hormat dan perhatian ( respect)
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility)
B. Materi Ajar.
a. Menentukan nilai Phi ().
b. Menentukan keliling lingkaran.
c. Menentukan luas lingkaran.
C.
Metode Pembelajaran
Ceramah,
tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama, Kedua, Ketiga, keempat, dan kelima
Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi
penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.
Kegiatan
Inti:
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi
oleh guru mengenai cara menemukan nilai Phi (), menentukan rumus keliling dan luas lingkaran, serta
menghitung keliling dan luas lingkaran (Bahan: buku paket, yaitu buku
Matematika Kelas VIII Semester 2,
mengenai menemukan nilai Phi (),mengenai menentukan keliling lingkaran, dan mengenai
menentukan luas lingkaran), kemudian antara peserta didik dan guru
mendiskusikan materi tersebut.
2. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan mengenai cara menemukan nilai Phi (), menentukan rumus keliling dan luas lingkaran, serta
menghitung keliling dan luas lingkaran.
3. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket pada mengenai cara menentukan keliling lingkaran, dan mengenai
cara mencari luas lingkaran.
4. Materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
5. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
6. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
7. melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
2. Peserta didik
mengerjakan soal-soal dari “Cek Pemahaman“ dalam buku paket mengenai penentuan
keliling lingkaran, jari-jari, diameter jika salah satu nilai dari jari-jari,
keliling, dan diameter lingkaran diketahui, dan mengenai penentuan luas
lingkaran.
3. Peserta didik mengerjakan beberapa soal dari “Bekerja
Aktif“ dalam buku paket mengenai penentuan rumus keliling lingkaran dan
penemuan nilai Phi (),mengenai penentuan luas lingkaran, kemudian peserta didik
dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal tersebut.
4. Peserta didik mengerjakan beberapa soal dari “Kompetensi
Berkembang Melalui Latihan“ dalam buku paket mengenai nilai Phi (),mengenai penentuan keliling lingkaran, dan mengenai
penentuan luas lingkaran,
kemudian peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas beberapa jawaban
soal tersebut.
5. Peserta didik mengerjakan beberapa soal dalam buku paket.
6. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
7. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
8. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
9. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
3. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a. berfungsi
sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b. membantu
menyelesaikan masalah;
c. memberi
acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d. memberi
informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e. memberikan
motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan
Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.
Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) dari
soal-soal “Kompetensi Berkembang Melalui Latihan” dalam buku paket yang belum
terselesaikan/dibahas di kelas.
E.
Sumber Belajar/Bahan/Alat
- Buku
paket, yaitu buku Matematika Kelas VIII
Semester 2.
- Buku referensi lain.
- leptop
- LCD
- Power Point
F. Penilaian Hasil Belajar .
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
|
· Menemukan nilai phi
· Menentukan rumus keliling dan
luas lingkaran
· Menghitung keliling dan
luas lingkaran.
|
Unjuk kerja
Tes lisan
Tes tertulis
|
Tes uji petik kerja
Daftar Pertanyaan
Uraian
|
· Ukurlah keliling (K) sebuah
benda berbentuk lingkaran dan juga diameternya (d).
Berapakah nilai
· Sebutkan rumus keliling
lingkaran yang berjari-jari p.
· Sebutkan rumus luas lingkaran
yang berjari-jari q.
· Hitunglah luas lingkaran jika
ukuran jari-jarinya 14 cm.
|
Mengetahui,
Kepala
SMP N 6 LSB
( MUKHLIS JONITA.S.Pd )
NIP :19651231 199203 1
083
|
|
LAGAN, Juli 2013
Guru Mapel Matematika
( DEWI PERMATA
SARI.S.Pd )
NIP :19860415 201101 2
021
|
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media
merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan
media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran yang diuraikan diatas mampu diaplikasikan dalam pengajaran Matematika.
Hal ini akan lebih mempermudah bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya.
Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media
pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media yang
sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan baik dan lancar.
B. Saran
Tulisan
ini mungkin jauh dari sempurna, ini kami harapkan semoga bisa menambah ilmu bagi
pembacanya dan kami mengharap agar dalam setiap kegiatan belajar mengajar
(terutama Bagi guru) agar selalu memperhatikan, media apa yang sesuai dengan
keadaan dan fungsinya.
Para
guru dapat juga membuat media sendiri, Kita tidak perlu menggunakan media yang
mahal,dapat kita gunakan hal – hal yang ada di sekitar kita yang tidak
memerlukan biaya.Hal ini tentu tidak memerlukan biaya banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3 – 4.
Mukhtar,
Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV Pusaka Galiza, 2003),
hlm. 103 – 104.
Azhar
Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 29.
Asnawir dan
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 27 –
31.
Sadiman,
dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 20.
Azhar
Arsyad, Media... (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 67.
Syaiful
Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.
128 – 130.
Nana Sudjana
dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1997), hlm. 4 – 7.
Arif S.
Sadiman dkk., Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: CV Rajawali, 1986), hlm. 85.
Arif S
Sadiman dkk., Media..., hlm. 103 – 115.
Makalah media pembelajaran ini dapat didownload disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar